Senin, Desember 21, 2009

sebuah perjalanan

Bandungan.blog. sebagai manusia, pernah mengalami kegagalan, tidak berhasil, merasa bodoh, bahkan tidak mampu apa-apa. Kadang rencana kita yang sudah disiapkan berlama-lama tidak kunjung ada hasilnya. Tidak jarang, kita sebagai manusia mengalami frustasi, stressss… Apakah semuanya ini di luar uluran tangan kasih Tuhan?

Secara manusia, jadi marah, mangkel, jengkel, kalut dst. Semua pihak menjadi sasaran kemarahan, bahkan ada orang yang tidak tahu menahu menjadi sasaran, karena gagal, karena frustrasi. Selanjutnya, permasalahan menjadi melebar, permasalah di luar masalah yang pokok. Benarkah, kegagalan itu, tidak ada uluran kasih Tuhan?

Dalam kitab suci orang Katolik, pengalaman murid Yesus, frustrasi, stress, judeg. Murid Yesus frustrasi, lalu pergi, bahkan pergi tanpa tujuan yang jelas, beberapa ada yang berjalan ke kota Emaus. Mereka menggerutu, ngomel, anyel, jengkel. Hal hal yang sudah diperjuangkan, dibayangkan, dibanggakan, tidak terjadi. Semua hilang dalam sesaat…dimanakah Tuhan?

Pengalaman Petrus, murid Yesus, yang selalu bersama dengan Yesus, mengalami gagal, frustrasi; dan Petrus menyangkal Yesus, kemudia Petrus lari, bersembunyi, menghidar dari pertanyaan banyak orang. Petrus tidak mengakui bahwa dirinya sebagai murid Yesus. Hati Petrus kalut, tidak menentu, tidak mempunyai pegangan…. dimanakah Engaku, ya… Tuhan?

Berpusat pada diri sendiri, berfokus pada kehendak diri, berpikir pada cita cita diri, sehingga menutup apa yang terjadi, hati tertutup akan rahmat Allah. Tuhan selalu ada, hadir, mendampingi. Saat murid Yesus berjalan ke Emaus, secara tidak disadari, karena mereka kalut, maka tertutup hatinya. Mereka berfokus pada keinginan diri sendiri. Tanda tidak disadari, mereka tetap bersama Yesus, mereka sudah berbincang dengan Yesus sendiri. Saat saat tenang, tanpa berpikir akan dirinya sendiri, mata hati terbuka, dan mampu melihat dan menyadari bahwa Yesus, Tuhan sendiri yang mendampingi perjalanan mereka.

Petrus yang sedang kalut, tidak jelas hidupnya, binggung, bimbang, merasa tidak punya tempat untuk bersembunyi,…. Ternyata Yesus selalu ada, bersama….dan senyum Yesus kepada Petrus, menyadarkan dirinya. Senyum, tatapan wajah Yesus kepada Petrus, membuka hati Petrus.

Tuhan, Engkau selalu ada, selalu hadir dalam perjalanan hidup kami. Kami kadang kalut, bingung, frustrasi, tidak jelas, oleh karena kami hanya berfokus pada diri kami, berpikir pada kehendak diri kami. Tuhan terima kasih atas cinta, atas penyertaanMu setiap saat. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang segala masa..amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar