Selasa, Desember 22, 2009

krisis dalam hidup


Bandungan.refleksi.blog. krisis dalam hidup. Setiap manusia akan mengalami masa krisis. Tahap krisis setiap manusia berbeda waktunya, akan tetapi setiap manusia akan mengalami krisis tersebut.
1. krisis kelahiran
 peralihan dari kandungan ibu ke dunia fana, beralih ke dunia yang berbeda, dunia yang tidak jelas
 peralihan dari hidup enak, ke hidup tidak enak, dari dunia aman tentram, ke dunia yang berbeda, tidak nyaman, tidak tentram
 jika manusia mau enak terus, dan tetap ditempat, seperti bayi ini, tentu akan mati. Tidak mungkin bayi berada dalam kandungan lebih dari 9 bulan; meskipun sang bayi akan meminta ibunya agar beberapa bulan lagi, karena nyaman dalam kandungan. Oleh karena itu, mau tidak mau bayi yang merasa enak harus lahir, dan harus berada di dunia yang berbeda.
2. krisis remaja
 masa anak anak adalah sangat menyenangkan, mengembirakan, akan tetapi saat nya sudah tiba untuk meninggalkan masa anak menuju dewasa awal, yakni masa remaja.
 Masa anak-anak yang senang, dan harus berhenti, memasuki masa dewasa, adalah tidak mudah, meninggalkan hal-hal yang senang; disana sini muncul protes, tetap mau jadi anak terus.
 saat remaja, adalah saat yang banyak menentukan. Lingkungan anak remaja atau geng anak remaja sangat banyak menentukan dikemudian hari. Jika anak tersebut masuk dalam geng yang baik, masa dewasa anak tersebut banyak menjadi baik, sementara anak yang masuk geng kurang baik, maka masa dewasa banyak menjadi anak yang kurang baik.
 oleh karena itu, masa remaja adalah masa penting dalam pendampingan orang tua; arahkan anak dalam kelompok yang sehat, baik, untuk menjadi dasar hidup di masa dewasa.
3. krisis tengah umur (mid life)
 dari masa dewasa awal, harus masuk ke masa dewasa tengah
 adalah hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, banyak kasus dalam masa ini, misal: cerai dalam perkawinan, banyak orang pindah pindah tempat kerja terus
4. krisis masa tua (lansia) awal
 dari masa hidup aktif, harus berhenti, menjadi orang yang tidak aktif atau pensiun
 banyak kasus, misal: masuk pensiun lalu sakit dan meninggal, masuk pensiun merasa tidak digunakan, masuk pensiun tetapi masih merasa menjabat; maka muncul 2 pimpinan, sulit atau belum rela melepaskan jabatan.
5. krisis masa tua akhir
 dari hidup di dunia fana, masuk dunia mati, hidup kekal
 ada orang yang belum rela mau mati, belum rela meninggalkan dunia; maka ada orang yang sulit meninggal, orang tua yang mau meninggal tetapi rewel; dilain pihak ada orang yang sudah siap, mempersiapkan diri, dan masa krisis dapat dijalani, maka saat meninggal terasa tenang, dan banyak orang pelayat mengatakan, dia meninggal dengan damai, wajah dan jasad tubuhnya ceria.

Mengapa krisis dan bagaimana sebaiknya
Setiap manusia mengalami krisis. Setiap manusia akan masuk dalam tahap tahap alam tersebut. Ada kelahiran, ada kematian, ada sakit, ada sehat, dst. Terima dan jalani setiap masa krisis. Orang akan menjadi damai, dan berkembang sesuai dengan masa yang sedang dialami. Jadilah anak yang bergembira dikala anak anak, jadilah anak remaja, dan jadilah orang dewasa jika sudah masa dewasa. Jadilah orang tua jika sudah masuk masa orang tua. Krisis semakin meningkat, dan bahkan menjadi kurang baik, jika orang tersebut menolak, melarikan diri dari kenyataan. Misal: saatnya beruban, akan tetapi orang tersebut belum mau menerima situasi, maka ditutup, diobati dengan berbagai obat, dengan usaha berbagai macam, akan tetapi tetap beruban; orang tersebut menolak dengan segala cara, maka yang ditemukan adalah stres, marah, jengkel, bahkan dokter harus dicaci maki karena tidak dapat mengubah uban tersebut. Manusia berusaha, tetapi jika sudah masanya, semua akan terjadi; oleh karena itu, manusia akan bahagia jika mampu dan mau menerima, dengan menerima dan bersyukur realita yang terjadi sesuai dengan saatnya. Jika krisis datang, jangan lari, tetaplah di tempat pada persoalan, janganlah berbuat dan memutuskan sesuatu yang baru, tetapi jalankan apa yang harus anda kerjakan seperti anda belum mengalami krisis. Puji Tuhan, Alleluyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar