Minggu, Januari 17, 2010

anak suka sayur

kesehatan.giriwoyo.blog. AGAR ANAK SUKA SAYUR DAN BUAH. Kuncinya, menu Ibu pada masa kehamilan dan menyusui. Majalah Nyata, 11 desember 2009, hal 44. Seringkali kita mendengar para ibu kesulitan membuat anaknya menyukai sayuran dan buah. Hal itu tidak akan terjadi jika anak-anak sudah diperkenalkan sejak dini kepada sayuran dan buah.Sebuah penelitian dilakukan Julie A Mennella, PhD, seorang biopsychologu (studi biologi berdasarkan tingkah laku) di Philadephia AS menyebutkan, hal tersebut dipengaruhi perilaku makan ibunya ketika hamil

Kami mengetahui bahwa rasa dari makanan itu ditranmisikan kepada bayinya melalui ASI. Ketika ibu banyak makan sayur dan buah saat hamil dan menyusui, lidah bayi secara natural menyukai rasa dan makanan tersebut karena mereka sudah mengenal rasanya.’ Rasa makanan yang didapat dari pola makan ibu diteruskan melalui cairan amnion (air ketuban) dan air susu ibu. Jadi, anak-anak belajar menyukai rasa suatu makanan jika ibu mengkonsumsinya secara teratur. Oleh karena itu, jika kita ingin banyi menyukai sayur, buah atau makanan sehat lainnya, sebaiknya dimulai sejak bayi di dalam janin dan saat menyusui. Tak hanya itu, perhatikan jenis menu yang akan diberikan kali pertama kepada bayi anda. Apa yang sering dikonsumsi ibu selama hamil dan menyusui, itu pula yang sebaiknya diberikan kepada bayi.

Misalnya jika sejak hami mengkonsumsi sayuran rebus, maka saat diberikan kepada bayi juga dalam bentuk rebusan. Sejak lahir sebaiknya bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan, setelah itu baru diperkenalkan beberapa jenis makanan tambahan sebagai pendamping ASI (MPASI). Karena kualitas ASI yang semakin menurun, sementara kebutuhan nutrisi mereka bertambah. Memperkenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi tidak sulit, tetapi membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. MPASI perlu diberikan sampai bayi berusia 1 tahun. Sebaiknya diberikan seara bertahap. Pada usia 6-7 bulan diperkenalkan karbohidrat dahulu, seperti bubur nasi. Usia 7-8 bulan diperkenalkan sayuran. Bulan selanjutnya diperkenalkan buah. Pada usia 9-10 bulan diperkenalkan dengan protein hewani. Selanjutnya diperkenalkan dengan protein nabati, tetapi harus berhati-hati dengan makanan yang potensial menjadi allergen. Baru usia 11-12 bulan diperkenalkan pada makanan orang dewasa. Urutannya harus seperti itu, jangan terbalik.

Terus menerus

Cara memberikan MPASI harus bertahap. Misal saat memperkenalkan sayuran. Minggu pertama bayi akan diperkenalkan dengan bayak. Selama 1 minggu penuh, mereka hanya diberi bayam, tanpa campuran sayuran atau lauk yang lain. Biarkan mereka kenal dengan rasanya. Selama 1 minggu itu harus kontiny diberikan satu jenis saja. Baru minggu berikutnya diberikan jenis yang lain. Studi yang dilakukan julie juga mendukungnya. Studi menyatakan bahwa bayi-bayi yang diberi sayuran yang sama selama lebih dari 1 minggu akan menghabiskan lebih banyak sayuran di hari-hari terakhir periode daripada di hari hari pertamanya. Artinya beri mereka waktu untuk mengenali rasa sayuran.

Bayi-bayi dilahirkan dengan ketidaksukaan natural terhadap rasa pahit atau getir yang seringkali ada disebagian besar sayuran. Bayi anda akan belajar menyukainya seiring dengan seringnya dia memakannya. Kuncinya anda harus sabar dan telaten sat melakukannya. Jangan hiraukan wajah mereka yang meringis saat anda memberikan sayuran untuk kali pertama. Hal itu tidak berarti mereka tidak akan menyukainya. Penelitian menunjukkan sebaiknya itu tidak menyerah menawarkan suatu makanan hanya karena anak meringis saat ia memakannya. Berdasarkan pengamatan, ekspresi wajah bayi tidak selalu mencerminkan keengganan mereka terhadap makanan tertentu.

Ketika kita memperkenalkan rasa makanan untuk kali pertama sebaiknya tidak menambahkan bumbu-bumbu yang lain. Termasuk jangan memberikan gula dan garam. Biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan untuk pertama kali di lidangnya. Nanti jika dia sudah dewasa. Rasa itu seperti reminder. Dia akan mengingat rasa makanan yang pertama terasa di lidahnya. Jangan kuatir anak anak tidak akan mengenali rasagaram, gula, atau bumbu yang lainnya krena tidak dip0erkenalkan sejak diri. Mereka akan dengan mudah menyukainya. Yang sulit itu memperkenalkan makanan sehat yang rasanya tidak seenak makanan yang tidak sehat. Anak saya tidak pernah saya perkenalkan dengan garam dan gula, tetapi setelah besar, mereka tetap menyukainya.

Memperkenalkan satu per satu jenis makanan, juga akan memudahkan kita untuk melihat apakah anak alergi terhadap satu jenis makanan. Selain itu jika mereka tidak menyukai rasa dari salah satu jenis makanan, kita bisa mencarikan alternatif yang lain. Karena itu tidak benar jika memberikan bubur yang dicampur jadi satu dengan berbagai macam sayur dan lauk. Mereka tidak akan mengenali rasa masing-masing. Biarkan mereka mengenali rasa asli makanan saat mereka menyentuhkan lidah pertama kali di tiap jenis makanan. Hal itu akan terekam dalam memori mereka.

Hindari penyedap

Jika kita ingin anak-anak hanya mengkonsumsi kamanan yang sehat, maka sebaiknya kita hanya memperkenalkan makanan yang sehat. Jangan pernah memperkenalkan MSG atau makanan siap saji. Jika kita tidak ingin anak-anak menyukai makanan-makanan seperti itu. Kesempatan terbaik memperkenalkan makanan sehat adalah saaat anak anak belum sekolah. Saat anak-anak masih ada dipelukan kita itulah saat terbaik memperkenalkan makanan sehat. Karena kalau sudah sekolah, maka lingkungan akan sangat mempengaruhi mereka lebih daripada orang tua

Jika kita tidak pernah memperkenalkan MSG kepada anak-anak, maka mereka akan menolak makanan-makanan yang mengandung MSG saat mereka sudah sekolah. Karena mereka tidak mengenali rasanya. Saat saat memperkenalkan makanan pertama kali juga merupakan saat terbaik untuk menanamkan norma dan nalai nilai agama yang ingin kita berikan kepada anak anak, misal sikat gigi sesudah makan, baca doa sebelum makan. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang mudah mereka pahami.

Masa masa mereka mempelajari makanan merupakan saat mereka belajar. Jika ditambah dengan pelajaran norma norma akan baik sekali, karena saat itu daya serap mereka begitu besar. Memberikan MPASI memang tidak bisa dipandang dengan sebelah mata karena masa ini merupakan masa anak anak untuk mulai belajar. Saat saait ini sebaiknya ditangi langsung oleh sang ibu. Boleh saja diserahkan pembantu atau babysister, tetapi tetap dalam pengawasan ibu. Bagaimanapun tugas itu adalah mendidik manusia. Setinggi apapun sekolah atau karis di kantor, tugas utama wanita adalah menjadi ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar